Sabtu, 09 Mei 2009

Seputar PlasTik(Pelatihan Jurnalistik)

Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Departemen pers Islam dan IT Lembaga Dakwah Kampus Majelis Kajian Mahasiswa Islam (LDK-MKMI) ternyata menarik minat mahasiswa. Terbukti, peserta yang hadir cukup banyak yang terdiri dari mahasiswa di berbagai fakultas di universitas trunojoyo tidak hanya anggota LDK MKMI.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2009 ini hari pertama acara diadakan di Ruang Kuliah Bersama (RKB) UNIJOYO yang nya salah satu materinya adalah ”Pengantar Jurnalistik” yang disampaikan oleh Tatik dari salah satu televisi lokal Jawa Timur, JTV. Sedangkan pemateri ”Teknik Penulisan Berita” yang disampaikan oleh Bapak Ali Hisyam S.Ag. Selaku dosen UNIJOYO yang tulisan-tulisannya sering dimuat di media cetak.
Hari kedua pelatihan jurnalistik diawali dengan materi tentang ”Teknik Investigasi” yang disampaikan oleh mas Oyong dari Radar Madura dimana materi tersebut mengantar para peserta untuk terjun langsung ke lapangan mencari berita. Selesai penyampaian materi, peserta pun di sebar ke titik-titik sesuai dengan kelompok dan tema yang diberikan oleh panitia, untuk tema ”Kenaikan Harga BBM” di daerah pasar Bangkalan,”Sosialisasi Pemilu” di daerah Telang dan kantor KPU Bangkalan,dan untuk tema ”Fatwa MUI tentang haramnya Rokok dan Golput” di daerah Mesjid Agung Bangkalan dan kantor MUI Bangkalan, bahkan peserta bertemu langsung dengan ketua MUI Kabupaten Bangkalan. Setelah peserta mendapatkan informasi sesuai dengan tema, panitia memberi waktu kurang lebih 1 minggu untuk membuat tulisan hasil investigasinya dalam bentuk buletin.
Setelah pengumpulan buletin dilakukan oleh peserta, pada tanggal 20 maret 2009, peserta dikumpulkan kembali untuk melakukan evaluasi terhadap buletin yang mereka buat. Sebelum evaluasi dilakukan, terlebih dahulu peserta diberikan gambaran seputar buletin sekaligus melakukan evaluasi terhadap buletin yang sudah dibuat oleh peserta. Materi ini disampaikan oleh Moh.Soleh, salah seorang mahasiswa FH Unijoyo yang banyak berkecimpung di dunia jurnalistik mahasiswa.
Puncak dari pelatihan jurnalistik ini adalah kunjungan ke Jawa Pos Surabaya pada tanggal 03 April 2009. kedatangan rombongan peserta dan panitia pelatihan jurnalistik disambut hangat oleh pihak Jawa Pos dengan menyediakan forum untuk memberikan pangetahuan tentang dunia jurnalistik khususnya proses produksi yang dilakukan oleh Jawa Pos selama ini. Mbak Irawati selaku sekretaris Redaktur Jawa Pos memaparkan tentang bagaimana proses pembuatan berita yang dilaksanakan oleh Jawa Pos para peserta pun sangat antusias dan menayakan tentang banyak hal terkait dengan materi yang pernah disampaikan dalam pelatihan, setelah rombongan diajak ke ruang redaksi yang kemudian diakhiri dengan pemberian cindera mata

Khazanah

Bagaimana Seorang Muslim Berfikir
"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Aali 'Imraan, 3:191)

Pernahkah anda memikirkan bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan anda telah diciptakan dari sebuah ketiadaan? Pernahkan anda berpikir bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni? Pernahkan anda memikirkan seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari anda, mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita tidak mampu melihatnya?
Pernahkan anda berpikir bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?
Pernahkan anda berpikir bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah sehingga dalam tempo beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu yang anda miliki di dunia ini?
Pernahkan anda berpikir bahwa kehidupan anda berlalu dengan sangat cepat, anda pun menjadi semakin tua dan lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan kekuatan anda?
Pernahkan anda memikirkan bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang menjemput untuk membawa anda meninggalkan dunia ini?
Jika demikian, pernahkan anda berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?
Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.
Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan akalnya semaksimal mungkin.
Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39)

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu'minuun, 23:115)
Oleh karena itu, yang paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia lihat di alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat. Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut:
"Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (QS. Al-Fajr, 89:23-24)
Padahal Allah telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk kemudian mengambil kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya:
"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Ar-Ruum, 30: 8)